Workshop Kurikulum MBKM Prodi RPL Universitas Dipa Makassar Tahun 2024
Program Studi Rekayasa Perangkat Lunak Universitas Dipa Makassar menyelenggarakan workshop kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) di Hotel Harper Makassar
Wartamakassar.com – Pada tanggal 24 Juni 2024, Program Studi Rekayasa Perangkat Lunak Universitas Dipa Makassar menyelenggarakan workshop kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) di Hotel Harper Makassar yang diikuti sebanyak 40 peserta yang terdiri dari dosen dan staf. Workshop dimulai dengan sambutan dari Bapak Dr. Y. Johny W. Soetikno, S.E., M.M. selaku Rektor Universitas Dipa Makassar yang menekankan “pentingnya kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan industri. Dengan keterlibatan Pemerintah dan DUDI, workshop kurikulum MBKM Prodi RPL Universitas Dipa Makassar diharapkan dapat menghasilkan kurikulum yang lebih adaptif dan relevan dengan kebutuhan industri serta memberikan mahasiswa kesempatan untuk belajar dari pengalaman praktis di lapangan. Kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan industri ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi seluruh pihak yang terlibat”.
Bapak Komang Aryasa, S.Kom.,M.T selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik juga turut memberi sambutan yang menekankan bahwa workshop ini adalah langkah strategis untuk memastikan kurikulum yang diterapkan di Program Studi Rekayasa Perangkat Lunak Universitas Dipa Makassar sesuai dengan kebutuhan industri dan mampu menghasilkan lulusan yang siap bersaing di dunia kerja. Keterlibatan narasumber dari DUDI dan pemerintah memberikan perspektif yang holistik tentang kebutuhan pasar dan kebijakan yang mendukung, sehingga kurikulum dapat dirancang lebih relevan dan aplikatif.. Dengan melibatkan DUDI, yaitu PT. Digital Desa Indonesia, PT. Grocee Teknologi Indonesia, dan PT. Digital Samudera Karya, dapat memastikan bahwa kurikulum yang dirancang benar-benar sesuai dengan kebutuhan industri. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing lulusan di pasar kerja.Baca Selanjutnya
Adapun narasumber yang hadir adalah Dr. Hj. Mernawati, S.IP., M.Si. selaku Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Jeneponto, Sidik Permana selaku Direktur PT. Digital Desa Indonesia, Muhammad Reza Suarga selaku CEO PT. Grocee Teknologi Indonesia, dan Tanto Wibowo, S.Kom.,M.Kom selaku Chief Teknologi PT. Digital Samudera Karya. Empat narasumber memberikan pandangan serta masukan untuk pengembangan kurikulum yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Adapun materi inti dalam workshop ini mencakup skill yang dibutuhkan mahasiswa untuk mengikuti Magang, KKN Tematik, Wirausaha dan Magang pada Software House.
Dr. Hj. Mernawati, S.IP., M.Si selaku narasumber dalam bidang KKN Tematik menjelaskan “Peran pemerintah sangat penting dalam mendukung implementasi kurikulum MBKM” , Dr. Hj. Mernawati, S.IP., M.Si memberi gambaran skill yang dibutuhkan mahasiswa untuk melaksanakan KKN Tematik terutama terkait dengan cara berkomunikasi dengan berbagai pihak dan pihak pemerintah bersedia menyediakan lokasi KKN Tematik bagi mahasiswa. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Jeneponto memberikan perspektif mengenai kebutuhan tenaga kerja di sektor koperasi dan UKM serta potensi kolaborasi antara universitas dan pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja baru bagi lulusan.
Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) memiliki peran strategis dalam pengembangan kurikulum MBKM karena DUDI menawarkan pandangan langsung dari industri mengenai keterampilan dan kompetensi yang diperlukan oleh tenaga kerja masa depan. Perwakilan dari masing-masing perusahaan memberikan presentasi mengenai tren dan kebutuhan teknologi yang sedang berkembang di industri mereka, serta memberikan saran tentang bagaimana kurikulum dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Digital Desa Indonesia, yang berfokus pada pengembangan teknologi untuk desa digital, memberikan wawasan mengenai pentingnya keterampilan digital dan pemahaman teknologi di masyarakat pedesaan. Sidik Permana menekankan “Lulusan semestinya tidak hanya mahir secara teknis, tetapi juga mampu mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam konteks masyarakat untuk mendorong pembangunan desa yang berkelanjutan”.
Grocee Teknologi Indonesia, yang bergerak di bidang teknologi e-commerce memberi wawasan terkait dengan wirausaha mahasiswa. Muhammad Reza Suarga menggarisbawahi kebutuhan akan lulusan yang mampu berpikir secara kritis dan kreatif dalam mengembangkan solusi teknologi untuk e-commerce yang semakin kompleks.
Digital Samudera Karya, yang berfokus pada pembuatan website memberi wawasan terkait Magang di software house, Tanto Wibowo menekankan pada “pentingnya kemampuan mahasiswa terkait analisis data dan skill membangun struktur, desain, dan interaktivitas situs web.
Setelah mendapatkan berbagai masukan dan saran dari pemerintah dan DUDI, tim kurikulum Program Studi Rekayasa Perangkat Lunak Universitas Dipa Makassar akan segera menyusun dan mengimplementasikan perubahan kurikulum. Diharapkan, kurikulum baru ini dapat mulai diterapkan pada semester ganjil 2024/2025, memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman belajar yang lebih relevan dan aplikatif sesuai dengan kebutuhan industri dan perkembangan teknologi.
Selama acara berlangsung, berbagai diskusi dan presentasi dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh para lulusan di dunia kerja. Suasana workshop sangat interaktif dengan adanya sesi tanya jawab yang mendalam.